Larangan Ekspor di Cabut, Ini Kata Petani Sawit di Kabupaten Sekadau

Sekadau, Kalimantanpost.online -Beragam tanggapan dan respon positif masyarakat muncul atas kebijakan Presiden Jokowi yang resmi mencabut larangan ekspor minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO).

Petani kelapa sawit mandiri, Dwi Handoko (30) mengaku sangat setuju dengan dicabutnya larangan tersebut. Ia yang bahkan belum tergabung dengan kelompok tani itu yakin bahwa harga TBS sawit akan kembali naik seperti sebelumnya.
Mengingat Indonesia sudah menjadi produsen minyak sawit nomor satu di dunia sejak 2006.

Diungkapkan Dwi Handoko, sejak larangan ekspor minyak goreng dan bahan baku turunannya, termasuk crude palm oil (CPO) diterapkan pada Kamis 28 April 2022. 

Harga TBS sawit di Kabupaten Sekadau juga ikut turun terus menerus.

Bahkan di tingkat pihak ketiga (loading ramp) turun hingga Rp. 1.400,- per kilogram. 

Penurunan harga di pihak ketiga itu mau tidak mau diterima oleh petani yang belum bergabung dengan kelompok tani atau serikat petani kelapa sawit.

Sementara di seluruh PKS di Kabupaten Sekadau tetap menggunakan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Turunnya harga TBS sawit itu kemudian semakin menyulitkan petani karena biaya perawatan tidak ikut turun. 

Padahal harga pupuk, racun hingga upah pekerja ikut naik saat harga TBS naik.

Mahalnya biaya perawatan dan turunnya harga TBS sawit juga diperparah dengan naiknya harga kebutuhan pokok. 

Sehingga para petani harus bekerja lebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia menyambut baik dan menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi terkait keputusan untuk mencabut larangan ekspor tersebut. 

"Atas kebijakan tersebut, saya selaku petani kelapa sawit mengucapkan terima kasih atas kebijakan yang telah dikeluarkan tersebut," katanya, Sabtu 21 Mei 2022.

Ia berharap, kebijakan tersebut nantinya akan membuat harga TBS kembali normal dan berimbas baik pada sektor perekonomian bagi pengusaha dan petani sawit di Kabupaten Sekadau

"Melalui kebijakan tersebut, diharapkan sektor perekonomian di bidang kelapa sawit kembali bergairah dan permasalahan yang muncul sebelumnya bisa teratasi," ungkapnya.

Penulis: F. Almanso

Belum ada Komentar untuk "Larangan Ekspor di Cabut, Ini Kata Petani Sawit di Kabupaten Sekadau"

Posting Komentar