Ketua Dekranasda Sekadau Launching Buku “Wastra di Tengah Rimba Sawit”, Angkat Karya Perempuan Mualang
Buku ini merupakan dokumentasi hasil tenun tradisional Kebaet khas Suku Dayak Mualang, yang dikerjakan oleh perempuan-perempuan dari Kampung Kumpang Ilong. Acara peluncuran turut dihadiri Kepala Litbang Provinsi Kalimantan Barat Dr. Abdul Hadir Fakhmi, S.T., M.T., Kepala Baperida Sekadau Teresia Lili, Ketua Tim Penyusun Edy Agustinus, serta sejumlah tokoh dan tamu undangan dari berbagai instansi.
Dalam sambutannya, Magdalena menyampaikan rasa bangga atas terbitnya buku tersebut. Ia menilai karya ini tidak hanya merekam praktik budaya lokal, tetapi juga menjadi bukti keteguhan perempuan Dayak Mualang dalam merawat tradisi di tengah arus modernisasi dan dominasi perkebunan kelapa sawit.
“Buku ini bukan sekadar dokumentasi kerajinan. Ini adalah pengakuan atas identitas dan ketekunan para perempuan Kumpang Ilong dalam melestarikan Kebaet Mualang. Kami berharap istilah 'tenun' bisa kita ganti dengan ‘Kebaet Mualang’ agar lebih mencerminkan kekhasan budaya lokal kita,” ujarnya.
Magdalena juga menekankan pentingnya melindungi hasil budaya tak benda ini melalui pencatatan kekayaan intelektual agar warisan tersebut tidak punah dan bisa diwariskan ke generasi mendatang.
Ia pun memberikan apresiasi khusus kepada Litbang Provinsi Kalbar yang telah mendukung riset dan penyusunan buku ini, serta seluruh pihak yang turut mendukung pelestarian budaya Dayak Mualang.
Peluncuran buku ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendorong kembali semangat mencintai warisan budaya lokal serta memperkuat identitas masyarakat Sekadau di tengah perkembangan zaman.
Editor: Lisa, S.E
Penulis: Stepanus
Belum ada Komentar untuk "Ketua Dekranasda Sekadau Launching Buku “Wastra di Tengah Rimba Sawit”, Angkat Karya Perempuan Mualang"
Posting Komentar