Tepis Isu Begal, Kapolsek Pahandut : Tidak Ada Perampasan Ranmor, Orang Depresi Mengganggu Mayarakat Yang Melintas di Jalan Ir. Soekarno
Palangka Raya, Kalimantanpost.online.- Polsek Pahandut Jajaran Polresta Palangkaraya, Polda Kalteng - Kota Palangka Raya baru-baru ini dihebohkan dengan berita di media sosial tentang dugaan perampasan kendaraan bermotor yang terjadi di Jalan Ir. Soekarno, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya pada Rabu, 29 Mei 2024. Namun, setelah dilakukan penyelidikan, pihak berwenang memastikan bahwa kejadian tersebut bukanlah aksi begal atau perampasan kendaraan bermotor.
Informasi ini bermula dari pemberitaan mengenai seorang perempuan dengan inisial DL(20) saat melintas sendirian menggunakan sepeda motor di Jalan Ir. Soekarno pada pukul 19.00 WIB, Selasa, 28 Mei 2024, dirinya melihat dari kejauhan adanya seorang pria yang mencoba menghentikan beberapa sepeda motor yang melintas.
Saat DL mencoba untuk lewat, dirinya juga dihadang oleh pria yang diketahui berinisial ND(21) tersebut yang kemudian berusaha merebut sepeda motornya sambil berteriak-teriak dan berbicara tidak jelas sehingga terjadi pergumulan antara keduanya karena ND berusaha mempertahankan sepeda motornya sembari meminta tolong kepada pengguna jalan lainnya.
Tidak lama kemudian seorang pengendara mobil berinisial SR(34) berhenti mencoba untuk membantu, namun ND malah beralih dan berusaha masuk ke dalam mobil SR sehingga kembali terjadi pergumulan antara keduanya hingga beberapa masyarakat yang melintas akhirnya berhenti untuk membantu melumpuhkan dan mengamankan ND.
ND tetap mengamuk dan berbicara tidak jelas, hingga akhirnya masyarakat menghubungi Petugas Kepolisian, tidak lama kemudian, anggota Kepolisian Sektor Pahandut tiba di lokasi dan membawa ND, beserta para saksi korban ke Polsek Pahandut, Polresta Palangka Raya.
Kapolsek Pahandut, Kompol Volvy Apriana, S.Pd., M.A., atas seijin Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol. Budi Santosa, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa ND diamankan di Polsek Pahandut pada malam harinya. "Saat diamankan, ND terus mengamuk dan berbicara tidak jelas. Polsek Pahandut juga meminta keterangan dari DL dan SR sebagai saksi peristiwa tersebut," ungkap Volvy.