Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau Henry Alpius Menyampaikan Laporan Desiminasi Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten


Sekadau, kalimantanpost.online - Kepala dinas Kesehatan kabupaten Sekadau Henry Alpius dalam laporannya menyampaikan, Sesuai Perpres 72 tahun 202, upaya penurunan angka Stunting di kabupaten Sekadau menjadi sangat prioritas. 

Langkah awal yang tentu dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab Stunting dan menemukan potensi penyebab stunting. 

Di kabupaten Sekadau kata Henry lagi, meski kita masih berada di bawah angka rata - rata Provinsi, namun kita masih jauh berada di atas angka rata - rata nasional ungkap Henry Alpius.

Untuk percepatan penurunan angka Stunting perlu perbaikan di tiga sektor yaitu perbaikan gizi anak, pelayanan kesehatan dan pemanfaatan air bersih.

Audit stunting selain untuk mengetahui jumlah stunting juga bertujuan untuk mengetahui penanganan stunting tutur Henry.

Peserta terdiri dari para kepala SKPD, 10 kepala Desa yang menjadi locus Stunting para pemuka agama, dan para kepala puskesmas serta para undangan lainnya. 

Ketua TP.PKK kabupaten Sekadau Ny.Magdalena Susilawati, yang juga wakil ketua percepatan stunting kabupaten Sekadau dalam sambutannya" selama tahun 2022 audit Stunting sudah sering kita lakukan meski dalam skala kecil belum secara keseluruhan tapi kita akan mensuport kegiatan ini. 

Namun beberapa Desa sudah mensuport kegiatan ini dengan penganggaran melalui APBDes.

Wakil Bupati Sekadau Subandrio,. S.H., Yang membuka kegiatan Desiminasi Audit Kasus Stunting tahun 2022 di Aula lantai II kator bupati Sekadau pada Rabu (9/11/22).

Wakil Bupati Subandrio dalam Sambutan nya menyampaikan, " untuk menurunkan angka Stunting tidak bisa bekerja sendiri - sendiri, namun ini semua berkat kerjasama. 

Target kita penurunan Stunting tahun 2022 adalah menjadi 20 persen.

 Mudah - mudahan dengan sisa waktu 2 bulan ini angka stunting bisa menurun dari angka yang sudah ada saat ini kata Subandrio.

Untuk mengantisipasi angka Stunting kepada pemuka agama seperti Pastor, Pendeta, maupun KUA supaya bekerja sama untuk menyampaikan data angka pernikahan supaya kita bisa monitor Stunting dimulai dari ibu hamil.

Selain itu wakil Bupati Subandrio juga berharap, penyerapan anggaran untuk penurunan angka Stunting bisa maksimal dengan melalukan penyuluhan sampai ketingkat Desa.

Sebab, muara akhir penurunan Stunting adalah kecerdasan intelektual manusia.

Dengan tumbuh cerdas, maka IPM kita bisa meningkat, saat ini angka IPM kita berada pada urutan 13 dari 14 kabupaten/kota di Kalbar.

Pemyebab IPM kita rendah adalah faktor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan tutur Subandrio. 

Sementara pertumbuhan ekonomi kita baik, tapi IPM kita masih rendah salah satu faktornya adalah pendidikan. 

Itu Faktor penyebab tingginya angka Stunting di kabupaten Sekadau ada 4 yaitu

1. Persentasi angka melahirkan di pasilitas kesehatan masih rendah.

2. Persalinan di tolong oleh tenaga non medis /melahirkan di rumah dengan Bidan Kampung.

3. Air mimum tidak mengunakan air bersih.

4. Pendidikan yang hanya rata-rata tamat SD.

Kegiatan dihadiri ketua TP.PKK kabupaten Sekadau Ny.Magdalena Susilawati, Sekretaris Daerah Muhammad Isa, kadis kesehatan Henry Alpius, sejumlah kepala SKPD, kepala Puskesmas, ketua IDI, ketua IBI dan para pemuka Agama dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Editor : Lisa

Belum ada Komentar untuk "Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau Henry Alpius Menyampaikan Laporan Desiminasi Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten "

Posting Komentar