Sambas Darurat Pencabulan, KMKS Pertanyakan Sikap Pemerintah Daerah Dan Dinas Terkait

Kalimantanpost.online - Sejumlah Mahasiswa yang Tergabung dalam Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS) mempertanyakan sikap pemerintah dearah terhadap kasus-kasus pencabulan yang terjadi di kabupaten Sambas.

Tidak perlu berselang waktu lama dari kasus bejat yang terjadi di kecamatan Paloh seorang ayah yang menghamili anaknya di bawah umur.

Sekarang terjadi kembali kasus serupa yaitu pencabulan yang di lakukan oleh 2 pelaku terhadap korbannya masih di bawah umur di kecamatan Tebas, Ucap Ketua Umum KMKS Rifa'ie.

Kami mempertanyakan sikap Pemerintah Daerah terhadap kasus-kasus pencabulan  yang berulang kali sudah terjadi di kabupaten Sambas, tutur Rifa'ie.

Menjadi misteri dan tamparan keras untuk seluruh masyarakat kabupaten Sambas, kasus serupa berulang kali terjadi dalam waktu yang singkat, ini menandakan kabupaten Sambas sedang tidak baik baik saja. Ujar Rifa'ie.

Kami melihat Dinas P2TP2A di Sambas yang kewenangannya untuk memberdayakan perempuan dan anak, malah kasus pencabulan semakin banyak di Sambas. 

Membuktikan bahwa dinas terkait belum bekerja secara maksimal, belum ada gerbakan aksi nyata yang telah di lakukan pemerintah daerah maupun dinas terkait menyikapi kasus-kasus pencabulan di Sambas. Tegas Rifa'ie 

Sementara itu Kabid Eksternal KMKS Riyan Perdiansyah mengatakan Tidak ada Efek Jera terhadap hukuman yang di berikan kepada predator anak. 

Ini sudah kasus yang kesekian kalinya kami juga menduga masih banyak kasus-kasus pencabulan ataupun aksi kekerasan dan pelecehan lain yang belum terungkap di kabupaten Sambas. Ujar Rian 

Tidak ada kata khilaf untuk predator anak, Hukuman Penjara menurut kami terlalu ringan kami setuju memberlakukan hukuman kebiri untuk predator anak yang bejat. Tegas Riyan.

Penulis : Pajar Anggreswari

Belum ada Komentar untuk "Sambas Darurat Pencabulan, KMKS Pertanyakan Sikap Pemerintah Daerah Dan Dinas Terkait"

Posting Komentar