SMPN.3 Selama 3 Tahun Tidak Pernah Terima Dak dan APBD Sambas

Kalimantanpost.online,- Dunia pendidikan saat ini di Kalbar dihadapkan pada berbagai tantangan dan perubahan. Peningkatan kualitas, pemerataan akses, dan relevansi kurikulum menjadi fokus utama. Selain itu, perkembangan teknologi juga membawa dampak signifikan, baik sebagai peluang maupun tantangan. Pendidikan karakter, fasilitas penunjang pendidikan dan kesejahteraan guru juga menjadi isu penting yang perlu mendapat perhatian mulai dari pemerintah Daerah sampai ke pemerintah pusat.
Sebagaimana Sekolah Menengah Pertama Negeri No. 3 yang teletak di Jl. Raya Semelagi Besar desa Semelagi Besar Kecamatan Selakau yang ber- Akreditasi: B sejak tiga tahun belakangan ini tidak pernah mendapatkan alokasi bantuan pembangunan infrastruktur sekolah baik dari DAK maupun APBD Kabupaten Sambas." Ungkap Endang Dwi Siti Eliana, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMP.N.3 saat di temui awak media KP di ruang kerja nya.
Kami sudah berapa kali mengajukan proposal bantuan untuk merenofasi sekolah karena sudah mengalami penurunan fungsi bangunan sehingga memerlukan rehabilitasi fisik gedung. Hal itu disertai dengan analisis tingkat kerusakan dan rencana anggaran biaya terhadap sasaran bangunan, serta meja dan kursi dalam kelas yang sudah reot    yang menjadi sasaran rehabilitasi." jelasnya lagi.
Saat di wawancara, ibu Eliana panggilan akrab kepala sekolah SMP.N.3 juga menjelaskan bahwa disekolahnya tidak dibenarkan para dewan guru untuk mengharuskan orang tua/ wali murid untuk membeli Buku LKS, atau Lembar Kerja Siswa, sebagai bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran yang berisi materi, ringkasan, dan tugas yang dirancang untuk membantu siswa belajar secara mandiri atau dengan bimbingan guru, sebagaimana edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas yang melarang sekolah menjual buku kepada siswa. Tujuannya adalah untuk mencegah praktik jual beli buku yang memberatkan orang tua siswa dan memastikan penggunaan buku sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terutama terkait penggunaan buku teks utama dan buku penunjang." Ungkapnya lagi.
Ketika awak media dipersilahkan melihat di sekeliling Sekolah dan melihat koperasi sekolah yang dikelola oleh Osis dan guru, awak media melihat baju putih biru, baju pramuka dan buku LKS yang dijual di koperasi tersebut langsung awak mediapun mempertanyakan hal tersebut "memang baju dan buku kami persiapkan di koperasi, namun kami tidak mewajibkan murid untuk membelinya, dan kami sarankan untuk baju sekolah silahkan cari diluar sekolah dan bila perlu memakai baju abang/kakak kelasnya yang sudah tamat untuk dipakai begitu juga buku. " Jelas  ibu Eliana tegas.
Sebagai penutup wawancara ibu Eliana menegaskan Secara keseluruhan, pada dunia pendidikan saat ini di kabupaten sambas dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang. Upaya peningkatan kualitas, pemerataan akses, relevansi kurikulum, serta adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci keberhasilan pendidikan di masa depan." Ungkapnya menutup wawancara.

Penulis. AP & JBS

Belum ada Komentar untuk "SMPN.3 Selama 3 Tahun Tidak Pernah Terima Dak dan APBD Sambas"

Posting Komentar