Proyek Jalan Dengan Pagu Dana Rp 298 Juta di Desa Bakau Laut Diduga Asal Jadi Kualitas pekerjaan Sangat Buruk

Mempawah, Kalimantanpost.online - Proyek pembangunan jalan pengelolaan sampah di Desa Bakau Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, senilai Rp298 juta, menuai kritikan. 

Hasil investigasi dan pantauan langsung di lapangan menguak dugaan bahwa pekerjaan yang dikerjakan oleh CV. Medan Jaya itu tidak sesuai spesifikasi teknis alias asal jadi.

Dibawah naungan Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah, proyek ini dibiayai dari APBD (DAU) Tahun Anggaran 2025. 

Namun kondisi jalan yang baru rampung dikerjakan justru sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, memperkuat dugaan adanya penyimpangan dan mengabaikan mutu dalam pelaksanaan proyek.

Temuan dilapangan tampak Penyebaran batu tidak merata, kualitas pondasi dasar buruk, dan proyek yang belum lama selesai ini sudah seperti jalan lama,” ungkap salah satu warga setempat.

Hasil investigasi yang dilakukan pada Selasa, 29 Juli 2025 oleh gabungan wartawan dan LSM menemukan berbagai ketidak sesuaian teknis di sejumlah titik jalan. 

Mulai dari penyebaran batu yang amburadul, hingga lapisan pondasi yang tidak kokoh, memperkuat dugaan bahwa proyek ini hanya “asal jadi” untuk mengejar target penyelesaian – atau lebih parah lagi, mengejar untung semata.

Roni A.md, Sekretaris Projamin Kabupaten Mempawah, mengecam keras pelaksanaan proyek ini.

“Kalau proyek baru seumur jagung sudah amburadul, jelas ada yang tidak beres, Ini kuat indikasi penyimpangan Material bisa jadi tidak sesuai spek, dan itu bahaya! Harus diusut tuntas,” tegas Roni.

Roni juga menegaskan bahwa proyek ini menggunakan uang rakyat dari APBD, maka Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup harus bertanggung jawab penuh.

 “Dinas jangan duduk di belakang meja! Harus segera lakukan evaluasi, cek ulang metode kerja kontraktor, dan beri sanksi tegas. 

Jangan biarkan kontraktor nakal mengeruk untung dengan mengorbankan keselamatan masyarakat!”

Keluhan juga datang dari masyarakat yang setiap hari melewati jalan tersebut, " Mereka menilai proyek ini hanyalah bentuk pemborosan anggaran yang mengancam keselamatan warga.

“Dengan anggaran ratusan juta, hasilnya malah seperti ini? Kami yang setiap hari lewat jalan ini khawatir Jangan main-main dengan keselamatan kami!” tegas salah satu warga.

"Masyarakat dan LSM mendesak agar dilakukan audit teknis menyeluruh, dan bila terbukti ada pelanggaran, kontraktor harus dimasukkan daftar hitam dan diproses hukum. 

Tidak hanya itu, pejabat dinas yang lalai dalam pengawasan juga harus ikut dimintai pertanggungjawaban.

 “Jangan sampai uang rakyat ratusan juta hanya melahirkan jalan berumur pendek! Kami butuh keadilan, bukan proyek asal-asalan!” pungkas warga.

Kepala Dinas Perhubungan kabupaten mempawah saat di hubungi awak media melalui pesan WhatsApp mengatakan Datang jak ke kantor ketemu sama bidang tehnis saya.

Saya masih rapat di ruang pak sekretaris Daerah, sembari mengirimkan kontak wa Kabidnya.

Kepala bidangnya Arif Wahyudi Saat di konfirmasi Via WhatsApp mengatakan, sedang berada di lapangan, Kalau bapak mau konfirmasi langsung ke media yang naikan kerena media tidak konfirmasi ke kami selaku tehnis, ungkap nya,seperti nada kesal.

Selain itu Kabidnya menyampaikan " bahwa paham juga terkait kode etik profesi jurnalis dan akan menghubungi kembali awak media ini. ( Tim )

Belum ada Komentar untuk "Proyek Jalan Dengan Pagu Dana Rp 298 Juta di Desa Bakau Laut Diduga Asal Jadi Kualitas pekerjaan Sangat Buruk"

Posting Komentar