Pembangunan Rumah Adat Dayak di Melawi Diduga Sarat Masalah, Terancam Jadi “Monumen Gagal”

Melawi, kalimantanpost.online – Proyek pembangunan Rumah Adat Dayak di Kabupaten Melawi kembali menuai sorotan. 

Pekerjaan yang menelan anggaran miliaran rupiah dari APBD sejak tahun 2022 itu diduga kuat tidak sesuai kontrak dan terindikasi “asal jadi”.

Berdasarkan dokumen kontrak, pembangunan tahap awal dilaksanakan CV UP dengan nilai Rp944,7 juta. Namun, pekerjaan molor 21 hari dari jadwal tanpa kejelasan sanksi denda sebagaimana diatur dalam UU Jasa Konstruksi dan Perpres 16/2018.
Ironisnya, pembangunan berlanjut pada tahun 2023–2024 dengan total anggaran mencapai lebih dari Rp3,9 miliar, tapi kualitas hasilnya justru dipertanyakan.

Pantauan lapangan menunjukkan lantai bangunan tergenang air ketika hujan, plafon mulai rusak, serta atap diduga dipasang tidak sesuai spesifikasi. Pintu pun belum bisa ditutup rapat karena slot kunci tidak tersedia. 

Fakta memalukan ini membuat Gawai Dayak 2025 batal digelar di rumah adat baru tersebut. Ketua DAD Melawi, Dr. Kluisen, menegaskan belum ada serah terima resmi dari Pemda karena banyak pekerjaan belum tuntas.
Kekecewaan masyarakat semakin dalam ketika pihak Dinas Pendidikan yang membidangi kebudayaan bungkam saat dikonfirmasi media. 

Seakan menghindar, pejabat terkait menutup mata di tengah persoalan yang jelas-jelas mencederai marwah budaya Dayak.

“Rumah Betang itu kebanggaan kami, tapi kalau begini jadinya, hanya jadi bangunan rapuh yang memalukan,” ungkap seorang tokoh masyarakat yang meminta namanya dirahasiakan. 

Ia menilai pengawasan proyek sangat lemah dan menimbulkan dugaan penyimpangan serius.

Rumor di kalangan warga bahkan menyebut Bupati Melawi enggan mengizinkan pemakaian rumah adat baru karena dikhawatirkan tidak aman. 

Jika benar, maka bangunan yang seharusnya menjadi simbol persatuan Dayak justru terancam jadi “monumen gagal” akibat buruknya tata kelola proyek.

Masyarakat mendesak aparat penegak hukum segera mengusut dugaan penyimpangan dalam pembangunan rumah adat Dayak Melawi ini. 

Sebab, kerugian tidak hanya soal uang negara, tetapi juga martabat budaya Dayak yang dilecehkan oleh pekerjaan setengah hati.
(Tim Redaksi)

Belum ada Komentar untuk "Pembangunan Rumah Adat Dayak di Melawi Diduga Sarat Masalah, Terancam Jadi “Monumen Gagal”"

Posting Komentar