Polda Kalbar Mencatat Prestasi Nasional Dengan Meraih Peringkat Ke-tiga ICELL Award 2025
Polda Kalimantan Barat mencatat prestasi nasional dengan meraih peringkat ketiga ICELL Award 2025, sebuah penghargaan yang diberikan kepada kepolisian daerah dengan jumlah kecelakaan lalu lintas di bawah 1.500 kasus per tahun. Prestasi ini diraih berkat optimalisasi sistem Sidik Laka Lantas Informasi Cepat Lalu Lintas (ICELL), yang mempercepat pelaporan dan penyelesaian perkara kecelakaan secara digital.
ICELL menjadi inovasi andalan dalam mengefisienkan proses dari laporan pertama di lapangan hingga proses penyidikan rampung. Data yang terkumpul juga membantu pemetaan daerah rawan kecelakaan dan mendukung pengambilan kebijakan berbasis bukti.
Direktur Lalu Lintas Polda Kalbar, Kombes Pol Valentinus Asmoro, S.I.K., M.Si., Sabtu (14/6) mengatakan bahwa capaian ini adalah buah dari kerja kolektif seluruh personel dan mitra lintas sektor.
“ICELL bukan hanya soal teknologi, tapi cara baru kami bekerja. Kami tidak mungkin bisa meraih ini tanpa dukungan Dishub, Jasa Raharja, rumah sakit, dan tentu saja masyarakat. Penghargaan ini milik bersama,” ujar Kombes Valentinus.
Dalam menekan angka kecelakaan, Polda Kalbar menjalankan strategi menyeluruh: digitalisasi sistem kerja, edukasi publik, penegakan hukum yang humanis, dan intervensi terhadap infrastruktur. Program Police Goes to School, pelatihan safety riding, serta pemasangan rambu dan papan peringatan di titik rawan laka rutin dilakukan.
Penggunaan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) diperluas untuk menindak pelanggaran tanpa interaksi langsung. Dengan ini, transparansi penindakan dan kepatuhan hukum masyarakat meningkat tanpa menimbulkan gesekan.
“Kami mendorong pendekatan persuasif. Edukasi harus berjalan beriringan dengan penegakan hukum. Keselamatan adalah budaya, bukan sekadar kampanye,” kata Kombes Valentinus.
Keberhasilan ICELL tidak berdiri sendiri. Kolaborasi antarinstansi menjadi penopang utama. Sistem ini disinergikan dengan data Jasa Raharja, Dinas Perhubungan, dan rumah sakit, guna menciptakan basis data terpadu. Hal ini mempermudah klaim santunan, audit keselamatan jalan, dan peningkatan respon terhadap kecelakaan.
Meski begitu, tantangan geografis dan kesenjangan infrastruktur masih menjadi batu sandungan. Kalbar dengan 14 kabupaten/kota dan wilayah perbatasan menghadirkan medan berat bagi penegakan hukum dan distribusi teknologi seperti ETLE.
Faktor lain adalah rendahnya disiplin pengguna jalan. Kombes Valentinus mengungkapkan bahwa pelanggaran dasar seperti tidak memakai helm atau sabuk pengaman masih banyak ditemui.
Ditlantas Polda Kalbar menargetkan peningkatan fitur ICELL, perluasan kamera ETLE, dan penguatan kolaborasi lintas sektor. Evaluasi program dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas setiap kebijakan yang diterapkan.
“Kami tidak berhenti di ICELL Award. Target berikutnya adalah penguatan pengawasan digital, penyempurnaan pelayanan publik, dan yang paling penting: menurunkan angka kecelakaan secara signifikan,” tegas Kombes Valentinus.
Polda Kalbar mengimbau masyarakat untuk menjadikan keselamatan berlalu lintas sebagai tanggung jawab bersama. Disiplin terhadap rambu, penggunaan helm dan sabuk pengaman, serta menghindari penggunaan ponsel saat berkendara menjadi dasar budaya lalu lintas yang aman.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat adalah aktor utama keselamatan di jalan. Mari kita jaga nyawa kita dan orang lain,” tutup Kombes Valentinus.
Editor: Lisa
Belum ada Komentar untuk "Polda Kalbar Mencatat Prestasi Nasional Dengan Meraih Peringkat Ke-tiga ICELL Award 2025"
Posting Komentar