Ketua Komisi III DPRD Sekadau Yohanes Ayub, A. Ma.,Pd Menanggapi Dampak Pernikahan Dini: Keluarga dan Pendidikan Harus Jadi Garda Terdepan

Sekadau, Kalimantanpost.online – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Partai NasDem, Yohanes Ayub, A.Ma.,Pd, menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya kasus pernikahan dini di wilayah Kabupaten Sekadau. Menurutnya, pernikahan di usia muda bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak sosial dan kesehatan yang serius, termasuk risiko stunting pada anak.

Yohanes menilai bahwa faktor keluarga menjadi elemen paling krusial dalam mencegah pernikahan usia dini. “Banyak kasus yang terjadi karena faktor keluarga. Seharusnya keluarga menjadi benteng pertama dalam menyelesaikan persoalan, bukan malah membiarkan atau bahkan melegalkan kawin adat,” ujarnya.

Ia mengkritik praktik perkawinan adat yang sering dijadikan solusi instan setelah terjadi kasus tertentu, yang justru semakin memperparah keadaan. Dalam banyak kasus, setelah kawin adat dilakukan, baru kemudian dilakukan perbaikan perkawinan secara hukum. “Ini sangat disayangkan. Harusnya dicegah sejak awal, bukan dibiarkan sampai terjadi,” tambahnya.

Yohanes juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam memberikan edukasi kepada siswa agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang dapat berujung pada pernikahan dini. Ia menilai sekolah harus aktif melakukan pendekatan terbuka kepada siswa dan orang tua.

“Pihak desa juga harus ikut berperan. Setiap ada pertemuan di desa, perlu disampaikan pemahaman mengenai dampak negatif pernikahan dini. Ini tanggung jawab kita bersama,” ungkapnya.

Selain itu, ia mendorong tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk turut serta dalam menyampaikan nilai-nilai pencegahan pernikahan dini kepada generasi muda.

“Kita semua harus bekerja sama—keluarga, sekolah, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat—agar kasus pernikahan usia dini bisa ditekan seminimal mungkin,” pungkasnya.

Editor : Lisa, SE

Penulis : Yakobus, S.Sos

Bagikan Artikel ini