Lapor Kejati Kalbar..? " Perbaikan Jalan Nasional di Sanggau Diduga Asal-asalan, Warga Kecewa dengan Kualitas Pekerjaan

Sanggau, Kalimantanpost.online – Proyek perbaikan ruas jalan nasional di Semboja, Sanggau, yang dikerjakan pada Jumat (21/3), menuai kritik tajam dari warga. Pasalnya, proyek yang menggunakan anggaran APBN ini terlihat dikerjakan dengan alat seadanya, seperti hanya menggunakan baby roller.

Proyek ini merupakan bagian dari reservasi jalan dan jembatan Sidas-Tanjung-Sanggau-Sosok dengan total anggaran mencapai Rp5.677.094.000. Namun, kualitas pengerjaannya dipertanyakan oleh masyarakat setempat.
Salah satu warga Sosok, Alantitus, mengungkapkan kekecewaannya. "Lihat saja, kerja seperti ini menggunakan alat seadanya, terkesan asal-asalan. Jika tidak mampu bekerja dengan baik, mengapa PPK menunjuk kontraktor seperti ini? Ini bisa merugikan masyarakat dan keuangan negara," ujarnya tegas.

Ia juga menyoroti pentingnya pemilihan kontraktor yang memiliki kredibilitas dan peralatan yang memadai. "Harus selektif dalam menunjuk pelaksana proyek. Lihat dulu profil perusahaannya, pilih yang bonafide, memiliki AMP (asphalt mixing plant), serta alat-alat yang mendukung. Bukan seperti ini, asal tunjuk saja," tambahnya.

Alantitus berharap agar instansi terkait segera mengevaluasi proyek ini dan memastikan bahwa standar pengerjaan jalan nasional sesuai dengan ketentuan APBN. "Kalau memang tidak memenuhi syarat, jangan dikerjakan asal-asalan. Kasihan masyarakat Sanggau yang harus merasakan dampaknya," ucapnya dengan nada kesal.

Metode Pengerjaan Dipertanyakan

Dalam proyek perbaikan ini, metode patching yang digunakan juga menimbulkan pertanyaan. Seharusnya, metode perbaikan mengikuti prosedur teknis yang tepat, seperti:

1. Memotong aspal dengan asphalt cutting sesuai luas kerusakan.


2. Membongkar dan membuang aspal rusak menggunakan hammer jack.


3. Jika agregat di bawahnya rusak, harus diganti dan dipadatkan dengan material baru.
4. Jika kerusakan mencapai lapisan pondasi bawah (LPB), maka LPB juga harus diganti dan dipadatkan.
5. Pemadatan lubang kecil bisa menggunakan stamper.
6. Setelah pemadatan, aspal harus dihampar secara manual dan dipadatkan dengan baby roller atau pedestrian roller.
7. Untuk kerusakan yang luas hingga menutupi seluruh badan jalan, seharusnya menggunakan metode holding, bukan hanya patching.
Alantitus mempertanyakan apakah survei dan perencanaan khusus sudah dilakukan sebelum pengerjaan proyek ini. "Apakah sudah ada survei dan pengambilan data di titik tersebut? Atau hanya asal tambal agar jalan tidak berlubang?" sindirnya.

Selain itu, ia juga menyoroti aspek manajemen lalu lintas dan keselamatan kerja (K3), yang seharusnya mencakup penggunaan rambu seperti traffic cone, serta keberadaan flagman untuk mengatur lalu lintas selama pengerjaan.

Dugaan Permainan dalam Penunjukan Kontraktor

Proyek ini juga diduga melibatkan kepentingan tertentu dalam penunjukan kontraktor. "Kontraktor yang ditunjuk untuk ruas Sidas-Sanggau-Sosok-Simpang Ampar ini sepertinya 'orang dalam' sendiri. 

Apalagi, mereka tidak memiliki peralatan aspal yang lengkap. Kalau dilihat, ada indikasi permainan di dalamnya," ungkapnya.

Warga berharap pemerintah dan pihak berwenang segera turun tangan agar proyek perbaikan jalan nasional ini sesuai dengan standar yang ditetapkan, demi kepentingan masyarakat luas.

(Tim Redaksi)

Belum ada Komentar untuk "Lapor Kejati Kalbar..? " Perbaikan Jalan Nasional di Sanggau Diduga Asal-asalan, Warga Kecewa dengan Kualitas Pekerjaan"

Posting Komentar