Bupati Sambas Tidak Pro Kepada Pekerja & Buruh.

Kalimantanpost.online,- Hari Buruh Internasional yang dirayakan setiap tanggal 1 Mei, yang juga dikenal dengan sebutan May Day, merupakan ulang tahun buruh/pekerja yg dirayakan serentak di seluruh dunia. Momen ini dirayakan dengan menyuarakan hak-hak buruh yang masih diabaikan dan menjadi simbol perjuangan kelas pekerja di seluruh dunia termasuk di NKRI, namun sedikit yang mengetahui bagaimana sejarahnya.
May Day setiap tahun selalu diisi para pekerja dan buruh dengan berkumpul melakukan aksi damai turun ke jalan untuk menyuarakan dan menuntut aspirasi dan hak-hak bagi para pekerja dan buruh yang sampai hari ini masih belum sejahtera.
"SERBUK" Komite Wilayah Kaliimantan Barat bersama Mahasiswa, dan Petani serta elemen masyarakat, mengagendakan aksi di Pemda Sambas. DPRD, dan Disnaker Kabupaten Sambas. namun sangat mengecewakan Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I., M.H tidak hadir mendengar dan menyerap aspirasi suara peserta aksi. Kami juga menyayangkan tidak ada satupun anggota DPRD yang menjumpai peserta aksi (1/05/2024)." ungkap Roby Sanjaya ,SH selaku Ketua Serbuk Komwil Kalbar.

Pada saat momen tersebut peserta aksi menyuarakan tentang UU Cipta Kerja membuat nasib para pekerja dan buruh semakin tidak jelas, “undang undang  ini akan semakin mempermudah perusahaan untuk melakukan PHK karena uang pesangonnya lebih kecil. Aturan baru ini malah lebih tidak implementatif dan tidak pro-buruh/pekerja”,jelasnya.
Peserta aksi juga menyuarakan tentang hak normatif buruh yang dilanggar oleh perusahaan, status karyawan kontrak yang puluhan tahun tidak diangkat, serta jaminan kesehatan pekerja yang kurang.  Selain itu, semakin mudahnya perusahaan mem PHK buruh sementara hak-haknya tidak diberikan. Kami talah melaporkan semuanya ke Dinas Tenaga kerja , tapi sepertinya Dinas tenaga kerja  dipandang sebelah mata oleh perusahaan" jelas peserta aksi lagi.
Ditempat yang berbeda awak media KP menjumpai Koodinator massa "Mesa" yang juga sebagai tim advokasi Serikat Buruh Kerakyatan Komwil Kalbar." Massa saat ini hadir tidak kurang dari 1000 orang yang kesemuanya adalah para pekerja/buruh khusus datang untuk menyuarakan hak hak kami sebagai pekerja/buruh." ungkapnya.
Tuntutan kami saat itu ada 5 yaitu: 1. cabut Undang undang Apa Itu Omnibus Law Cipta Kerja serta peraturanpelaksananya. 2. Naikan upah buruh. 3.Hentikan pemotongan upah buruh  atas dalih apapun. 4. Beri jaminan kepastian kerja kepada pekerja/buruh serta hentikan PHK dan pengurangan waktu kerja yang merugikan buruh, perluasan waktu kerja BHL dan sistem kerja borongan bagi buruh perkebunan yang masif. 5. Hentikan penerapan sistem kerja wajtu tertentu (PKWT) atau sistem kerja kontrak." jelas Mesa menjelaskan.
Disela sela demo berlangsung ada suara dengan lantang mengatakan " Bupati tidak pro terhadap pekerja/buruh, ia lebih mementingkan menghadiri acara makan tanpa harus memikirkan kami makan atau tidak" ungkap dari salah satu dari pendemo.
"Ingat oi... Sambas ada karna ada kami sebagai pekerja dan buruh" teriaknya lantang

Penulis. JBS.


Belum ada Komentar untuk "Bupati Sambas Tidak Pro Kepada Pekerja & Buruh."

Posting Komentar