Seorang Bapak Mencangkul di Hari Buruh 1 Mei 2023

Gambar: Pak Prajit sedang mencangkul kebun di Sungai Ringin, kecamatan Sekadau Hilir

Sekadau Hilir, Kalimantanpost.online - Hari Buruh diperingati setiap tanggal 1 Mei adalah kesempatan bagi kita untuk turut mengapresiasi dan mendukung kesejahteraan buruh di Indonesia, terutama jasa petani, berlokasi di Jl. Abdulrahman, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Senin, 1 Mei 2023.

"Adanya peringatan Hari Buruh ini, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan berpendapat maupun kesejahteraan yang dirasakan oleh buruh Indonesia yang sudah berperan besar dalam pembangunan bangsa. Apalagi saat ini di tahun 2023, Indonesia sedang menghadapi resesi ekonomi global, warganya harus mampu bersaing dengan orang luar, serta bisa menghidupkan kembali ekonomi keluarga".

Berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2023 Tentang Ketenagakerjaan, BAB I pada Pasal 3 bahwa Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Jasa Petani/Buruh tani merupakan seseorang yang terbiasa berkecimpung di bidang pertanian, terutama sangat dipentingkan oleh pemilik lahan untuk pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menanam dan merawat tanaman (seperti sayuran, buah, dan lain sebagainya), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanam yang berkelimpahan atau bisa menghasilkan uang dari usaha itu.

Mengutip dari hukumonline.com, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan: "Kalangan petani dirugikan UU 6/2023. Karena keberadaan Bank tanah memudahkan korporasi menggunakan tanah rakyat dan tidak ada perlindungan bagi petani di masa panen karena keran impor tetap dibuka. Yang mana berpotensi menyebabkan harga komoditas pertanian yang diproduksi petani anjlok".

Prajit (50), Seorang bapak yang memiki anak 3 itu mencangkul kebun ini juga memberi pesan sekaligus semangat untuk para buruh dan juga petani di hari Buruh Nasional ini, "Semoga segala keseharian para pekerja di perusahaan, perkantoran, perkebunan bisa mendapatkan akan upah sesuai dan layak, tunjangan dan perlindungan kerja, serta lingkungan yang aman" ungkapnya

"Saya bekerja sudah cukup lama dari meubel, tukang sayur dan sekarang mencangkul kebun orang lain untuk ditanami apa aja yang bisa menghasilkan", tuturnya

"Bapak itu bisa dikatakan bekerja ikhlas sebab pemilik lahan adalah kerabat lama, meskipun kerja dibawah terik matahari dan tenaga yang menurun akibat faktor usia tentu membuat mudah kewalahan melakukanya sendiri, dia juga membiayai 2 orang anaknya yang sedang kuliah untuk menempuh pendidikan lebih tinggi".

"Soal upah di kota lebih tinggi dibandingkan dengan di kampung, disini saya bisa dapat 150 ribu/harinya, dan itu sudah cukup bagi saya dan keluarga, tutur Pak Prajit (50).

Penulis: Doni

Belum ada Komentar untuk "Seorang Bapak Mencangkul di Hari Buruh 1 Mei 2023"

Posting Komentar