Media Memajang Oknum Kades Tersandung Kasus Narkoba Menggunakan Kopiah Dayak, Dinilai ,Penista Suku dan Adat

Bengkayang, Kalimantanpost.online - Terkait masalah suku dan adat serta agama adalah persoalan yang sensitif, dengan itu perlu disadari bahwa bahasa adat, dimana bumi berpijak di situ langit di junjung, dipertanyakan mengapa media masa bertindak ceroboh dalam menyajikan pemberitaan melalui media masa? 

Baru baru ini terkuak oknum Kepala Desa tertangkap Polisi diduga tersandung kasus narkoba, pada saat berita heboh di salah satu media, menampilkan sosok oknum Kepala Desa berseragam pakaian Negara, dan berkopiah khas kebesaran adat suku Dayak, dengan berita tersebut, sepontan memancing reaksi suku Dayak mengutuk media tersebut, menurut Iton, SP. d. K kepada awak media mengatakan dengan kopiah kebesaran suku adat dayak tersebut dipajang seakan akan Dayak keseluruhan berbisnis narkoba, kita pertanyakan apakah oknum ditangkap di TKP berseragam Negara dan berkopih suku Dayak? 

Dan dengan menyikapi ,berkaitan kopiah kebesaran adat suku Dayak dalam kasus kepala Desa, kepala Benua Gerantung Libertus Hansen, SH. M.Si gerah, dan mengatakan menyayangkan media tersebut seenaknya membuat berita, ini penistaan adat suku Dayak, dan media tersebut harus melakukan klarifikasi dan di hukum adat. 

Pada saat berselang senada dengan tanggapan ketua Dewan Adat Kecamatan Samalantan Zainal G. melalui telepon selulernya, mengatakan, saya menyayangkan media yang menyiarkan berita oknum Kepala Desa yang tersandung kasus narkoba menggunakan kopiah adat Dayak, saya tanya apakah pada waktu di tangkap di TKP menggunakan kopiah? 
lanjut ketua Dewan adat ini menambahkan, kalau di TKP. ternyata tidak menggunakan kopiah, ini penistaan dan media tersebut harus klarifikasi dan berkait masalah suku ini memancing sara, media tersebut harus di hukum adat punkasnya.

( Tim/ Red )

Belum ada Komentar untuk "Media Memajang Oknum Kades Tersandung Kasus Narkoba Menggunakan Kopiah Dayak, Dinilai ,Penista Suku dan Adat"

Posting Komentar