Petrus Edison Berharap Supaya Mengungkap Fakta Permasalahan Antara Ahli Waris Dan PT LJA Di Buka Secara Terang Dan Tidak Ada Yang Ditutup-tutupi

Sintang, Kalimantanpost.online.-
Hasil investigasi di lapangan di Desa Bedaha kecamatan Serawai kabupaten Sintang Kalimantan Barat pada tanggal 26-09-2022 telah dilakukan investigasi ke lapangan oleh Tim media yang dipimpin oleh Petrus Edison korwil penasehat Kalimantan Barat Tri BrataTV, Humas Polri dan beserta Tim langsung kroscek ke lapangan dan mewawancarai langsung kepala desa, ketua adat (tumenggung) dan para tokoh masyarakat lainnya dan karyawan PT Linggar Jati Almanshuryn dan diwakili manager lapangan (Tambunan) menjelaskan bahwa suadara Asoy terlibat dalam pembukaan lahan tersebut karena yang bersangkutan merupakan karyawan perusahaan tersebut sebelumnya dan masuk sebagai Tim pembebasan lahan bersma Tim lainnya yaitu saudara Armansyah, dan kades Hiban Desa Tanjung Raya hadir juga di tempat tersebut.

"Beberapa karyawan asal dari Dusun Melona  yang terlibat langsung Boni Tim pengukur lahan dan Doni operator exsa, Mayori operator doser, dalam pembukaan lahan PT Linggar Jati Almanshuryn mengatakan mereka tidak menemukan situs yang dimaksud oleh ahli waris Asoy (cs) dan forum ketemenggungan yang dipimpin Drs Am. Calon.

"Kronologis awal yang dijelaskan Tumenggung desa Bedaha yang ada disitu dari yang pertama kali lahan itu dibuka tahun 1986 oleh pak Lili yang sudah almarhum dilanjutkan beberapa peladang lainnya yaitu Urai, tahun 1980 pak Sera tahun 1991 dan terakhir pak Naroh tahun 2013 yang merupakan warga desa Bedaha mengatakan bahwa Sandung, Temadu, Toras dan Makam di lokasi tersebut seperti tidak ada seperti yang dituduhkan oleh Ahli waris Asoy (cs) dan forum ketemenggungan yang dipimpin oleh drs. Am. Calon.

"Dari pihak pemangku adat desa Begori yang disampaikan oleh pak Nicolas Suban Tarung pemangku Adat Begori berharap ramainya pemberitaan dimedia massa tentang pengerusakan situs perlu diluruskan, harap Nicolas.

Edison juga minta ijin kepada para leluhur supaya masyarakat, tokoh adat, kepala desa, dan tumenggung desa Bedaha itu sendiri Desa Begori dan dusun Melona Desa Tanjung Raya supaya berkata jujur dalam mengungkap fakta yang sebenarnya dan tidak ada yang ditutupi supaya dapat dipertanggung jawabkan oleh semua pihak baik secara adat maupun hukum positif, ujar Edison.

Edison menegaskan jika benar adanya situs, cakar budaya seperti, Sandung, Temadu, Toras dan Makan yang katanya digusur PT Linggar Jati Almanshuryn oleh Ahli waris Asoy (CS) yang didampingi forum ketemenggungan Kabupaten Sintang yang di pimpin Drs .Am. Calon maka untuk itu PT Linggar Jati Almanshuryn wajib bertanggung jawab secara adat maupun hukum, tetapi sebaliknya jika tidak terbukti   tuduhan itu atau mengada ada untuk kepentingan politik pribadi, maka ahli waris (asoy CS) dan forum ketemenggungan yang dipimpin Drs .a.m. Calon wajib juga bertanggungjawab penuh baik secara adat maupun hukum sesuai printah undang undang dan negara harus adil atas kejadian ini, punkas Edison.

Edison juga menghimbau agar tidak main main dengan situs/cagar budaya, adat budaya karena adat budaya sebelum Indonesia merdeka adat sudah ada untuk itu jika benar maupun tidak benar atas kejadian pelanggaran hukum yang dimaksud di atas masing masing pihak untuk dapat mempertanggung jawabkan sesuai printah undang undang NKRI tegasnya, Edison.

Edison Menghimbau kepada semua pihak agar dapat menjaga keamaan dan ketertiban baik di Desa Bedaha itu sendiri, Desa Bagori, Dusun Melona desa Tanjung Raya dan PT Linggar Jati Almanshuryn untuk dapat menahan diri Sampai ada keputusan dari pihak yang berwenang tentang kasus ini demi kenyamanan kita bersama, tutup Edison.


Penulis: Stepanus
Editor: Lisa

Belum ada Komentar untuk "Petrus Edison Berharap Supaya Mengungkap Fakta Permasalahan Antara Ahli Waris Dan PT LJA Di Buka Secara Terang Dan Tidak Ada Yang Ditutup-tutupi"

Posting Komentar