Cesar Marchello : Minyak Goreng Benar Langka Atau Di Timbun (?), Bos Besar Main - main, Apes Jadi Rakyat

Pontianak, Kalimantanpost.online  - Setelah harga yang melambung tinggi, kini minyak goreng menjadi sulit ditemukan di pasaran. Praktik panic buying (beli dalam jumlah besar) kini disebut jadi salah satu penyebab langkanya minyak goreng.

Pemerintah menerapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter mulai awal Februari 2022. 

Kebijakan tersebut dilakukan menyusul tingginya harga minyak goreng selama beberapa waktu sejak 2021 akibat lonjakan harga crude palm oil (CPO) dunia. 

Akan tetapi Pemerintah memutuskan melepas harga minyak goreng kemasan atau premium mengikuti harga keekonomian atau mekanisme pasar. 

Sehingga harga eceran tertinggi (HET) tidak berlaku lagi per Rabu, 16 Maret 2021.

Namun setelah ada kebijakan pemerataan harga, minyak goreng menjadi langka di pasaran.

Di pasar tradisional, minyak sulit ditemukan. Di swalayan atau mini market, minyak goreng jadi rebutan masyarakat. 

Seharusnya Pemerintah tegas menindak persoalan ini, apalagi jika ada pihak yang mungkin tidak bertanggung jawab menyebabkan terjadinya krisis ini. 

Negara harus tegas dan jangan sampai mengorbankan rakyatnya.

Dalan keterangan yg di sampaikan dari Cesar Marchello "Operasi-operasi pasar murah minyak goreng akhirnya menyebabkan kerumunan. 

Warga berebut untuk membeli minyak goreng, bahkan beberapa kejadian menyebabkan kegaduhan hingga viral di media sosial." 

Cesar menduga penyebab kenapa minyak goreng langka di pasaran adalah karena kebocoran untuk industri yang dijual dengan harga tidak sesuai patokan pemerintah.

Mulai hari ini semua gerai Alfamart/Indomaret dan toko sudah banjir stok minyak goreng dengan harga rata-rata Rp23 ribu/liter, begitu republik menyerah melepas pada harga pasar barulah semua stok dikeluarkan. 

Menurutnya, negara yang menyerahkan nasib rakyatnya kepada mekanisme pasar sama dengan orang tua yang melemparkan anaknya ke tengah kawanan serigala lapar. 

"Karena keuangan negara buntu berat nggak kuat kalau terlalu lama nahan subsidi sementara Ramadan tinggal hitungan hari, pemerintah jadi panik dan menyerah mengikuti agenda produsen CPO, " Sambung Cesar Marchello yg juga aktivis GMNI PONTIANAK serta Ketua BEM FAKULTAS HUKUM UNTAN. 

Dalam hal ini kita semua ingin kembali ke situasi normal dan rakyat bisa hidup dengan tenteram tanpa memikirkan besok rakyat harus berbuat apa. Dan jangan sampai rakyat dan negara hancur oleh minyak goreng. Tutupnya Cesar Marchello.(**/Red)

Belum ada Komentar untuk "Cesar Marchello : Minyak Goreng Benar Langka Atau Di Timbun (?), Bos Besar Main - main, Apes Jadi Rakyat"

Posting Komentar